Fana Yang Dilakukan Oleh Para Nabi dan Rasul - Kitab Al-Ubudiyah (Ustadz Abdullah Taslim, M.A.)
Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim
Fana’ Yang Dilakukan Oleh Para Nabi dan Rasul merupakan kajian Islam yang disampaikan oleh: Ustadz Abdullah Taslim, Lc. MA. dalam pembahasan “العبودية (Al-Ubudiyah)” karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah. Kitab ini membahas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan ibadah dan penghambaan diri. Kajian ini disampaikan pada 20 Jumadil akhir 1439 H / 08 Maret 2018 M.
Kajian Fana’ Yang Dilakukan Oleh Para Nabi dan Rasul – Kitab Al-‘Ubudiyah
Seperti yang telah kita bahas, bahwa jika benar seorang hamba benar-benar mengikuti kebenaran, maka yang akan muncul dalam sikap-sikapnya tentu sesuatu yang benar. Yang akan muncul dalam ucpaannya tentu ucapan yang sesuai dengan syariat. Jadi tidak akan mungkin jika sesuatu benar diyakini dan diamalkan kemudian timbul konsekuensi perbuatan yang buruk seperti yang telah kita katakan. Orang yang sedang khusyu’ dalam ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala kemudian akan tampak padanya seperti orang gila. Tentu ini tidak mungkin. Sesuatu yang dilakukan dengan benar, dilakukan secara benar dan dengan konsekuensi yang benar pula akan menimbulkan penampilan yang benar dan menjadikan dia semakin mulia dimata orang yang menyaksikannya.
Lalu bagaimana jenis fana’ yang dilakukan oleh para Nabi dan Rasul?
Seseorang yang melakukan hal ini adalah termasuk orang yang dipuji oleh Allah subhanahu wa ta’ala sebagai wali-wali-Nya yang bertaqwa, sebagai golongan-Nya yang beruntung dan sebagai tentara-Nya yang selalu mendapatkan kemenangan. Apa yang dipraktekkan oleh ulama’ salaf adalah sebaik-baik teladan untuk kita semua. Apa yang mereka nampakkan dalam ibadah, apa yang kemudian muncul dari sikap-sikap mereka ketika beribadah, pernyataan-pernyataan mereka yang jelas menguatkan keimanan, ini yang seharusnya kita ambil dan kita jadikan sebagai patokan untuk memperbaiki keadaan kita dalam urusan agama kita.
Semua ulama’ yang dijadikan sebagai panutan dalam agama bersepakat diatas kesepakatan para ulama salaf dan para Imam Ahlussunnah. Oleh karena itu mereka menjadi ulama’ yang diikuti. Mereka lepas dari fitnah subhat dan syahwat, tidak ada kerancuan dalam beragama, tidak ada kerusakan dalam beribadah. Hal ini sebagaimana pujian Allah dalam Al-Qur’an yang mengatakan bahwa mereka adalah para pemimpin dalam urusan agama karena dijadikan perbuatan mereka sebagai panutan.
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ ﴿٢٤﴾
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As-Sajdah[32]: 24)
Lihatlah, mereka dipuji karena lurusnya pemahaman mereka. Oleh karena itu semua ulama’ yang dijadikan sebagai panutan dalam ilmu dan pengamalan mereka, mereka tidak mungkin akan lepas menyelisihi ulama’ salaf dan para Imam Ahlussunnah bahwa Allah subhanahu wa ta’ala terpisah dan tidak akan mungkin bersatu dengan makhluk-Nya. Dialah yang Maha Sempurna sedangkan makhluk-Nya penuh dengan kekurangan.
Simak dan Download MP3 Kajian Tentang Fana’ Yang Dilakukan Oleh Para Nabi dan Rasul – Kitab Al-‘Ubudiyah
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/30732-fana-yang-dilakukan-oleh-para-nabi-dan-rasul-kitab-al-ubudiyah-ustadz-abdullah-taslim-m/